Waterfall chart adalah tipe grafik yang digunakan dalam Microsoft Excel dan spreadsheet software lainnya untuk memvisualisasikan perubahan dalam sebuah angka, seperti perubahan pendapatan atau keuntungan dari satu periode ke periode berikutnya. Grafik ini berguna untuk mengidentifikasi kontribusi setiap komponen dalam perubahan angka akhir.
Berikut adalah fungsi dan kegunaan utama dari waterfall chart dalam Excel:
1. Analisis Perubahan Data: Waterfall chart membantu dalam menganalisis perubahan dalam data dengan cara yang jelas dan sistematis. Ini memungkinkan Anda untuk memahami bagaimana angka akhir di satu periode berubah menjadi angka akhir di periode berikutnya.
2. Identifikasi Penyebab Perubahan: Anda dapat dengan cepat mengidentifikasi penyebab kenaikan atau penurunan dalam angka akhir. Waterfall chart memisahkan kontribusi positif (naik) dan negatif (turun) dengan jeta yang jelas.
3. Pemahaman Perubahan dalam Konteks: Grafik ini membantu Anda memahami perubahan dalam konteks lebih besar. Misalnya, Anda dapat melihat bagaimana peningkatan pendapatan dipecah menjadi komponen seperti peningkatan volume penjualan, kenaikan harga, dan pelanggan baru.
4. Pemantauan Kinerja: Waterfall chart digunakan untuk memantau kinerja dan perubahan dalam metrik bisnis seiring waktu. Ini membantu dalam melacak perkembangan dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
5. Perencanaan dan Anggaran: Grafik ini dapat digunakan dalam perencanaan dan anggaran. Anda dapat membandingkan anggaran dengan kinerja aktual dan melihat di mana perbedaan terjadi.
6. Pembandingan Metrik: Waterfall chart memungkinkan Anda membandingkan metrik antara beberapa periode atau unit bisnis. Ini membantu dalam mengidentifikasi tren dan pola yang bermanfaat.
7. Pelaporan yang Mudah Dimengerti: Grafik ini cocok untuk laporan dan presentasi karena menyajikan informasi dengan cara yang mudah dimengerti dan menarik perhatian audiens.
8. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan memahami penyebab perubahan dalam data, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk bisnis, seperti mengevaluasi kebijakan, strategi penjualan, atau alokasi sumber daya.
Waterfall chart sangat bermanfaat dalam mengurai kompleksitas data dan membantu dalam pemahaman sebab-akibat perubahan dalam angka-angka bisnis. Mereka berguna dalam berbagai konteks, termasuk keuangan, analisis bisnis, dan pelaporan kinerja.
Mari kita buat contoh waterfall chart di Excel menggunakan data laporan keuangan sebuah perusahaan:
Data Laporan Keuangan
Keterangan | Nilai (Rp) |
---|---|
Laba Bersih Awal | 100.000 |
Penjualan | 500.000 |
Harga Pokok Penjualan | -300.000 |
Biaya Operasional | -150.000 |
Pajak Penghasilan | -50.000 |
Laba Bersih Akhir | 100.000 |
Langkah-langkah Membuat Waterfall Chart:
- Buat Tabel Data:
- Masukkan data di atas ke dalam lembar kerja Excel Anda. Pastikan kolom “Nilai” berisi angka positif dan negatif sesuai dengan jenis transaksi.
- Hitung Subtotal:
- Tambahkan kolom baru di sebelah kanan kolom “Nilai” dengan nama “Subtotal”.
- Pada baris pertama kolom “Subtotal”, masukkan rumus =B2 (mengambil nilai dari “Laba Bersih Awal”).
- Pada baris kedua dan seterusnya, masukkan rumus =C2+B3 (menambahkan nilai subtotal sebelumnya dengan nilai transaksi saat ini).
- Insert Waterfall Chart:
- Pilih seluruh data termasuk header (kecuali kolom “Subtotal”).
- Pergi ke tab Insert.
- Di grup Charts, klik ikon Waterfall atau Stock, lalu pilih Waterfall.
- Format Waterfall Chart:
- Judul: Klik pada judul chart dan ubah menjadi “Laporan Keuangan – Waterfall Chart”.
- Label Data: Klik kanan pada salah satu kolom waterfall, pilih Add Data Labels, lalu pilih Show Value.
- Warna: Klik kanan pada area chart, pilih Format Chart Area. Di panel sebelah kanan, pilih Fill & Line, lalu atur warna sesuai keinginan.
- Summaries: Pastikan kolom “Laba Bersih Awal” dan “Laba Bersih Akhir” diformat sebagai Total agar ditampilkan sebagai kolom menggantung di waterfall chart.
Hasil Waterfall Chart:
- Waterfall chart akan menampilkan kolom-kolom vertikal yang merepresentasikan setiap transaksi.
- Kolom pertama (“Laba Bersih Awal”) dan kolom terakhir (“Laba Bersih Akhir”) akan menggantung di atas sumbu horizontal, menunjukkan nilai awal dan akhir.
- Kolom-kolom di tengah akan naik atau turun tergantung apakah nilainya positif atau negatif.
- Warna kolom akan menunjukkan apakah transaksi tersebut meningkatkan (biasanya hijau) atau menurunkan (biasanya merah) nilai subtotal.
Interpretasi Waterfall Chart:
- Dengan melihat waterfall chart, Anda dapat dengan mudah melacak bagaimana “Laba Bersih Awal” berubah menjadi “Laba Bersih Akhir” melalui serangkaian transaksi.
- Anda dapat melihat dampak positif dari penjualan dan dampak negatif dari biaya-biaya.
- Waterfall chart sangat berguna untuk menganalisis perubahan nilai dari waktu ke waktu atau melalui serangkaian langkah.
Tips:
- Anda dapat mengganti data dengan data laporan keuangan Anda sendiri.
- Jelajahi opsi formatting lain untuk menyesuaikan tampilan waterfall chart.
- Jika data Anda memiliki banyak transaksi, pertimbangkan untuk mengelompokkan beberapa transaksi kecil menjadi satu kategori agar chart lebih mudah dibaca.
Semoga contoh ini membantu Anda membuat waterfall chart di Excel. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silahkan comment